SESAL

Kusendiri berteman sepi,

Pikiran melayang bergentayang.

Bisikan-bisikan halus menjelang,

Kenikmatan Dunia berlintas datang.


Luka lama berdarah lagi,

Tanpa bisa kuobati.

Cucuran darah mengalir indah,

Menjerit hati meronta-ronta.


Iman bertekuk tak berdaya,

Linang air mata sia-sia,

Nafsu menggelora,

Maksiat menjelma.


Nafsu berlalu sudah,

Ribu sesal kini tiba,

Namun tiada guna.


Semuanya terlambat,

Semuanya telah terjadi.


Jangan sampai luka itu berdarah lagi,

Karna sesal tiada arti.




Ketika Nafsu Tertawa.

Zagazig, 7/9/2007

Jum'at, 22.11 WZ



Udo Iwan
Tags:

Tentang Saya

Seorang sosok yang ingin di atas biasa orang. Tapi seringkali tertinggal oleh kereta yang merangkak. Sering tenggelam oleh gerimis penggal malam. Dan selalu tegak, namun tak kalah cepat dari keong. Tetap optimis, karena gerimis sepenggal malam takkan menenggelamkan gunung