Mentari semburatkan jingga di angkasa. Menutupi kegelapan malam. Hampa pandangan pada satu titik, berganti. Kini, semuanya bisa dinikmati. Tak lagi ada batas. Bebas. Merdeka. Semut yang hitam di batu hitam, jelas. Senyap, sumpek dan seabrek kerja, tak lagi ada. Bebas-sebebasnya. Merdeka semerdekanya.
Nafas kelegaan, menghela. Mengiringi berlalunya beban bagi sebagian insan. Berakhir. Setiap sesuatu yang bergerak, memang demikian adanya. Sudah ketentuan Ilahi.
Ujian adalah sebuah keniscayaan, setiap yang hidup di semesta ini, tidak mengenal level atau strata, kaya atau miskin, berpangkat atau melarat, berilmu atau bodoh. Semua dapat ujian. Bahkan, setiap lorong kehidupan yang dijelajahi manusia adalah ujian.
- Recent Posts
- Comments
Advertisement
Cari Blog Ini
Daily Video
Bagaimana kabar Anda saat ini
Label
Penggal Puisi
(50)
Kontemplasi
(20)
Cerpen
(14)
Jurnalistik
(14)
Fiqih
(6)
Opini
(6)
bilik ilmu
(5)
Coretan
(4)
Puisi-ku
(3)
Jejak
(2)
Riwayat
(2)
Rohani
(1)
Adalah...

- rumah karya
- Seorang sosok yang ingin di atas biasa orang. Tapi seringkali tertinggal oleh kereta yang merangkak. Sering tenggelam oleh gerimis penggal malam. Dan selalu tegak, namun tak kalah cepat dari keong. Tetap optimis, karena gerimis sepenggal malam takkan menenggelamkan gunung menjulang.