Di sana,
takbir menggema disetiap sudut kota dan desa.
Terasa benar hari raya itu ada.
Di sini, semua serba hampa,
semua serba biasa,
tak ada yang istimema.
Dari zaman baheulak sampai kini tiba,
tak ada yg berubah,
hampa, hampa dan hampa.
Kapan aku bisa menikmati kembali gema kemenangan itu?
Ah, entahlah.
Smoga saja besok atau lusa,
semua menjelma nyata. Amiin!
Lebaran di Mesir
9 September 2011
Udo Iwan
- Recent Posts
- Comments
Advertisement
Cari Blog Ini
Daily Video
Bagaimana kabar Anda saat ini
Label
Penggal Puisi
(50)
Kontemplasi
(20)
Cerpen
(14)
Jurnalistik
(14)
Fiqih
(6)
Opini
(6)
bilik ilmu
(5)
Coretan
(4)
Puisi-ku
(3)
Jejak
(2)
Riwayat
(2)
Rohani
(1)
Adalah...

- rumah karya
- Seorang sosok yang ingin di atas biasa orang. Tapi seringkali tertinggal oleh kereta yang merangkak. Sering tenggelam oleh gerimis penggal malam. Dan selalu tegak, namun tak kalah cepat dari keong. Tetap optimis, karena gerimis sepenggal malam takkan menenggelamkan gunung menjulang.